Dalam langkah terobosan, tim peneliti di University of California, Berkeley berhasil menciptakan robot hidup pertama di dunia. Robot-robot ini, yang oleh tim dijuluki “xenobots”, seluruhnya terbuat dari sel hidup dan dapat bergerak, mereplikasi diri, dan melakukan berbagai tugas, menjadikannya pengubah permainan yang potensial di bidang-bidang seperti kedokteran dan perbaikan lingkungan.
Teknologi juga berkembang di permainan judi loh, sekarang main judi bisa online jadi bisa dimainkan di mana saja. Judi online juga lebih aman, seru, lengkap, dan terpercaya. Ayo coba sekarang di Mantap168 tempat judi online dan slot-slot online terpercaya. Ayo daftarkan diri anda sekarang juga dan mainnkan untuk mendapatkan keuntungan serta promo-promonya yang banyak sekali. Jangan lewatkan kesemapatan anda!!!
Xenobot diciptakan menggunakan kombinasi pemodelan komputer dan eksperimen biologi. Tim mulai dengan merancang organisme virtual di komputer, menggunakan algoritme untuk mensimulasikan berbagai jenis sel dan bagaimana mereka dapat bekerja sama untuk membentuk organisme hidup. Mereka kemudian menggunakan simulasi tersebut untuk memandu eksperimen biologis mereka, menciptakan sel hidup nyata yang diprogram untuk berperilaku dengan cara tertentu.
Hasilnya adalah kumpulan robot kecil yang hidup dengan lebar kurang dari satu milimeter dan seluruhnya terbuat dari sel katak. Tim mampu memprogram sel-sel ini untuk bergerak, mengatur diri sendiri, dan bahkan mereplikasi dirinya sendiri, menciptakan sistem mandiri yang dapat beroperasi tanpa batas.
Menurut para peneliti, aplikasi potensial untuk robot hidup ini hampir tidak terbatas. Mereka dapat digunakan untuk membersihkan polutan lingkungan, melakukan prosedur medis di dalam tubuh, atau bahkan melakukan tugas yang tidak dapat dilakukan manusia, seperti menjelajahi planet lain.
“Apa yang kami lakukan di sini adalah mengembangkan kategori robot yang benar-benar baru,” kata Joshua Bongard, seorang ilmuwan komputer dan ahli robotika di University of Vermont yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut. “Ini bukan robot tradisional yang terbuat dari baja dan motor. Ini adalah organisme yang sama sekali baru yang terbuat dari sel biologis.”
Meskipun xenobot tidak diragukan lagi mengesankan, mereka juga mengangkat sejumlah masalah etika dan keamanan. Beberapa orang mempertanyakan apakah etis menciptakan makhluk hidup hanya untuk tujuan melakukan tugas bagi manusia, sementara yang lain mengemukakan kekhawatiran tentang potensi risiko yang ditimbulkan oleh robot hidup ini, seperti kemungkinan mereka dapat bermutasi dan menjadi berbahaya bagi manusia atau lingkungan. lingkungan.
Para peneliti di belakang proyek mengakui kekhawatiran ini dan mengatakan bahwa mereka sedang mengambil langkah untuk mengatasinya. Mereka menekankan bahwa xenobot bukanlah makhluk hidup dan tidak memiliki kemampuan untuk merasakan sakit atau penderitaan seperti halnya hewan. Mereka juga mencatat bahwa robot dirancang untuk menghancurkan diri sendiri setelah beberapa hari, untuk mencegahnya mereplikasi dan menyebar secara tak terkendali.
“Kami sangat menyadari potensi risiko yang terkait dengan teknologi ini, dan kami mengambil setiap tindakan pencegahan untuk memastikan bahwa itu aman dan etis,” kata Michael Levin, seorang ahli biologi di Universitas Tufts yang ikut memimpin penelitian tersebut.
Terlepas dari kekhawatiran ini, banyak ahli melihat perkembangan robot hidup ini sebagai terobosan besar di bidang robotika dan biologi sintetik. Mereka mengatakan bahwa robot hidup ini berpotensi merevolusi cara kita mendekati berbagai masalah, mulai dari pencemaran lingkungan hingga perawatan kesehatan.
“Bayangkan bisa mengirim robot hidup mungil ini ke dalam tubuh manusia untuk memperbaiki jaringan yang rusak atau mengangkat tumor,” kata Bongard. “Itu adalah hal yang mungkin terjadi dengan teknologi ini.”
Perkembangan xenobot hanyalah salah satu contoh dari minat yang berkembang di bidang biologi sintetik, yang berupaya menciptakan organisme dan sistem biologis baru menggunakan rekayasa genetika dan teknik lainnya.
Pendukung biologi sintetik mengatakan bahwa ia memiliki potensi untuk mengubah segala sesuatu mulai dari obat-obatan hingga pertanian, menciptakan pengobatan baru untuk penyakit dan metode produksi pangan yang lebih berkelanjutan.
Namun, para kritikus mengatakan bahwa bidang ini juga menimbulkan sejumlah masalah etika dan keamanan, terutama dalam hal penciptaan bentuk kehidupan baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Pengembangan xenobot pasti akan memicu perdebatan yang sedang berlangsung ini dan memicu diskusi baru tentang potensi risiko dan manfaat dari teknologi baru ini.
+ There are no comments
Add yours